JENIS CONFINED SPACE
Perbedaan Confined Space dan Confined Space Rescue
Confined space, dalam konteks keamanan dan kesehatan kerja (K3) atau keselamatan industri, merujuk pada ruang yang memenuhi beberapa kriteria khusus yang dapat meningkatkan risiko bagi pekerja yang masuk ke dalamnya. Kriteria utama yang mendefinisikan sebuah ruang sebagai “confined space” adalah:
Terbatas akses masuk dan keluar: Confined space biasanya memiliki akses yang terbatas, baik dalam hal ukuran maupun bentuk pintu masuk dan keluar. Ini bisa menjadi pipa, tangga, lubang, atau tempat lain yang sulit dijangkau.
Tidak dirancang untuk penghunian manusia: Ruang yang tergolong sebagai confined space biasanya tidak dirancang untuk penghunian manusia dalam jangka waktu yang lama. Mereka mungkin hanya dirancang untuk mengakomodasi pekerja untuk waktu singkat selama perbaikan atau pemeliharaan.
Potensi bahaya: Confined space sering kali memiliki potensi bahaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan area kerja biasa. Bahaya ini dapat mencakup berbagai faktor seperti atmosfer yang beracun, kurangnya ventilasi, kekurangan oksigen, risiko kebakaran atau ledakan, kejatuhan bahan atau peralatan, atau potensi untuk tenggelam dalam cairan.
Kebutuhan untuk pelatihan dan peralatan khusus: Karena potensi bahaya yang terkait dengan confined space, pekerja yang masuk ke dalamnya harus dilengkapi dengan pelatihan khusus dan peralatan yang sesuai, seperti alat pernapasan, harnes pengaman, pengukur gas, dan peralatan penyelamatan.
Nah kalau Rescue apakah sama? yukk simak kembali
Confined space rescue (Penyelamatan Ruang Terbatas) adalah serangkaian tindakan dan prosedur yang dilakukan untuk menyelamatkan dan memberikan pertolongan medis kepada individu yang terjebak, cedera, atau tidak mampu bergerak saat bekerja di dalam ruang terbatas (confined space). Ruang terbatas, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adalah area dengan akses terbatas dan kondisi berpotensi berbahaya. Ketika terjadi keadaan darurat di dalam ruang terbatas, operasi penyelamatan yang terorganisir dengan baik sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera lebih lanjut.
Aspek utama dari penyelamatan ruang terbatas meliputi:
Rencana Tanggap Darurat: Pengusaha harus memiliki rencana tanggap darurat ruang terbatas yang telah ditentukan dengan baik. Rencana ini harus menjelaskan prosedur untuk mengevaluasi situasi, mengaktifkan tim penyelamatan, dan berkoordinasi dengan layanan darurat jika diperlukan.
Tim Penyelamatan:
Tim atau personel penyelamatan yang terlatih dan dilengkapi harus ditunjuk dan tersedia di lokasi atau dekat lokasi setiap saat ketika pekerjaan di dalam ruang terbatas berlangsung. Individu-individu ini harus memiliki pelatihan khusus dalam teknik penyelamatan ruang terbatas dan penggunaan peralatan penyelamatan.
Peralatan Keselamatan:
Tim penyelamatan ruang terbatas harus dilengkapi dengan peralatan perlindungan diri (PPE) yang sesuai, termasuk harnes, tali pengaman, perlindungan pernapasan, detektor gas, dan perangkat komunikasi.
Komunikasi:
Komunikasi yang efektif sangat penting selama penyelamatan ruang terbatas. Radio atau perangkat komunikasi lainnya harus digunakan untuk menjaga kontak antara tim penyelamatan dan pekerja yang berada di dalam ruang terbatas.
Pemantauan Atmosfer:
Pemantauan terus-menerus terhadap atmosfer ruang terbatas sangat penting untuk memastikan bahwa kondisinya tetap aman baik untuk pekerja yang masuk maupun tim penyelamatan. Detektor gas digunakan untuk mendeteksi dan memberi peringatan tentang gas beracun atau kekurangan oksigen.
Pelatihan dan Latihan:
Pelatihan reguler dan latihan penyelamatan harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua anggota tim terampil dalam prosedur penyelamatan ruang terbatas dan dapat merespons dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat.
Pertolongan Pasien:
Jika pekerja yang masuk mengalami cedera atau memerlukan perhatian medis, tim penyelamatan harus siap memberikan pertolongan pertama atau memberikan perawatan yang sesuai hingga bantuan medis profesional tiba.
Penyelamatan Tanpa Masuk:
Setiap kali memungkinkan, penyelamatan ruang terbatas harus dilakukan tanpa anggota tim penyelamatan masuk ke dalam ruang tersebut sendiri. Berbagai teknik penyelamatan tanpa masuk, seperti menggunakan alat penyelamatan, derek, atau sistem tripod, harus digunakan untuk meminimalkan risiko.
Dokumentasi:
Setelah penyelamatan ruang terbatas, debriefing yang teliti dan dokumentasi insiden harus dilakukan. Hal ini membantu dalam meninjau dan meningkatkan prosedur penyelamatan untuk operasi yang akan datang.
Kepatuhan Regulasi:
Operasi penyelamatan ruang terbatas tunduk pada persyaratan regulasi yang bervariasi berdasarkan yurisdiksi. Pengusaha harus memastikan bahwa rencana dan prosedur penyelamatan mereka mematuhi regulasi keselamatan lokal.
Penyelamatan ruang terbatas adalah operasi yang kompleks dan berisiko tinggi yang membutuhkan perencanaan yang cermat, personel yang terlatih, dan peralatan yang tepat. Tujuan utamanya adalah menyelamatkan nyawa sambil meminimalkan risiko baik bagi pekerja yang masuk maupun tim penyelamatan.
Nah berdasarkan informasi tersebut kira-kira kamu team confined space atau rescue? yukk hubungi marketing kami untuk informasi training dan lainnya disini.